CIKARANG UTARA – Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Bekasi menggelar Rapat Kerja (Raker) ke-1 tahun 2025 di Hotel Grand Zuri, Jababeka, Kecamatan Cikarang Utara, Sabtu (27/09/2025). Acara ini mengusung tema “Sinergi Umat dan Masjid untuk Mewujudkan Kabupaten Bekasi Bangkit, Maju, dan Sejahtera.”
Ketua PD DMI Kabupaten Bekasi, KH Imam Mulyana, menyampaikan bahwa forum raker ini menjadi momentum penting untuk berbenah dan menyatukan visi dan mengatasi berbagai dinamika yang terjadi di masjid-masjid wilayah Bekasi.
"Ya, masih banyak aduan dan persoalan yang perlu segera ditangani bersama. Kondisi ini membuat DMI Kabupaten Bekasi terpacu untuk mencari solusi terbaik," kata Imam Mulyana.
Ia menekankan bahwa peran pengurus wilayah sangat dibutuhkan dalam memberikan arahan agar pengelolaan masjid berjalan lebih baik.
“Maka dari itu, saya mohon arahan dari pimpinan wilayah agar DMI Kabupaten Bekasi bisa lebih lurus dalam mengurus masjid,” jelas KH Imam Mulyana.
Lebih lanjut, ia menyoroti soal keterbatasan anggaran. Menurutnya, tanpa dukungan dana yang memadai, DMI akan kesulitan menjalankan pembinaan terhadap masjid dan jamaah.
“Kalau tidak ada dukungan dana, ya berat. Mohon agar ke depan hibah untuk masjid bisa lebih diperhatikan. Jangan sampai masjid hanya mendapat alokasi kecil yang tidak mencukupi kebutuhan pembinaan,” katanya.
Plt Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, H. Umar Nasir Assubhi, menegaskan bahwa peran DMI sangat strategis dalam menjaga umat. Ia menyebut, menjaga umat bukan hanya tugas pemerintah semata, melainkan juga tanggung jawab organisasi masyarakat.
“Maksimal tanpa ada bantuan dari masyarakat, termasuk dari DMI, karena menjaga umat itu bukan hanya tugas pemerintah. Tetapi juga tugas bersama organisasi masyarakat,” tegasnya.
Umar Nasir juga mengingatkan bahwa rapat kerja ini tidak boleh berhenti pada penyusunan program semata. Menurutnya, setiap program harus benar-benar relevan dengan kondisi jamaah di Kabupaten Bekasi serta memiliki dampak langsung bagi masjid.
“Program jangan hanya muluk-muluk atau sekadar redaksi. Harus relevan dengan kondisi masyarakat Kabupaten Bekasi, serta benar-benar bisa langsung dirasakan oleh jamaah masjid,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan agar prinsip pelayanan prima seperti cepat, inovatif, transparan, dan akuntabel menjadi bagian utama dari program DMI. Menurutnya, hal ini akan mempermudah koordinasi sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengurus masjid.
Sementara itu, Ketua PD DMI Jawa Barat, KH Mohammad Mansur Syaerozi, memberikan arahan kepada seluruh peserta. Ia menekankan pentingnya menghidupkan gerakan infak sebagai kekuatan utama dalam pembangunan masjid dan pemberdayaan jamaah.
“Kalau masjid sudah megah, jamaahnya juga harus diperhatikan. Jangan sampai jamaah terjerat rentenir. Maka gerakan infak dari diri sendiri harus dimulai,” pesannya.
KH Mansur juga mengingatkan bahwa masjid adalah rumah Allah yang wajib dimakmurkan dengan penuh keikhlasan. Ia menegaskan, siapa pun yang memakmurkan masjid akan mendapat kemuliaan dari Allah SWT.
“Siapa yang mendatangi masjid, akan dimuliakan oleh Allah. Apalagi yang mengurus rumah-Nya, tentu akan mendapat kemuliaan lebih. Itulah yang membuat saya terpanggil untuk mengurus masjid,” tuturnya. (*)
Reporter : Tata Jaelani
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 9
Pengunjung Bulan ini : 412317
Total Pengunjung : 4103141