KOTA BEKASI - Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda), Ida Farida menutup Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) tingkat SMP yang digelar di Markas Yonif 202/Tajimalela, Kota Bekasi, Minggu (23/11/2025).
Puluhan siswa SMP telah mengikuti rangkaian LDKS dengan penuh semangat dan antusias selama 1 minggu penuh.
Ida Farida menekankan pembentukan karakter anak remaja tidak hanya menjadi tugas sekolah atau pelatihan semata. Melainkan menjadi tanggung jawab bersama baik di lingkungan keluarga, lingkungan remaja, maupun sekolah.
“Pembentukan karakter ini merupakan tanggung jawab bersama, terutama peran orangtua harus memberikan contoh nyata bukan hanya menyuruh, serta lingkungan sekolah yang mendukung,” ujarnya.
Ida menjelaskan anak hebat LDKS merupakan Agent of Change (Agen Perubahan) yang diharapkan dapat menyebarkan nilai-nilai kebaikan di lingkungan masing-masing. Menurutnya, setelah seminggu pelatihan, nampak terlihat perubahan positif dari para siswa.
“Kita harapkan anak-anak ini menjadi generasi emas. Jadi kami harapkan pembentukan karakter terus berlanjut baik di lingkungan keluarga inti, lingkungan sekitar, sekolah, dan anak-anak serta mesti terus dipantau perkembangannya,” jelasnya.
Ida juga menilai para peserta merupakan anak-anak istimewa atau bertalenta khusus dengan potensi keistimewaan masing-masing. Sehingga perlu diperhatikan secara menyeluruh terutama dalam mencegah kenakalan remaja.
“Ya, anak-anak ini istimewa dan bertalenta khusus. Saya salut dengan mereka dalam satu minggu bisa membentuk pola pendidikan yang komprehensif dan paripurna,” ungkapnya.
Ida menyampaikan apresiasi para siswa yang telah mengikuti pelatihan terutama dalam pelatihan kepemimpinan dan keterampilan yang dilakukan oleh peserta secara cepat dan cekatan.
“Di hari terakhir mereka dilatih dengan skill cepat. Terutama saya melihat para peserta mampu melakukan latihan bongkar pasang senjata secara cepat,” tambahnya.
Terkait upaya pencegahan kenakalan remaja, Pj Sekda memberikan pesan khusus kepada para kepala sekolah untuk memberikan ruang kreasi melalui pembinaan karakter Ekstrakurikuler secara komprehensif. Hal ini bertujuan guna memastikan siswa tidak memiliki terlalu banyak celah dan waktu kosong di lingkungan sekolah.
“Jangan diberi waktu kosong yang berlebihan. Arahkan mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai ruang berkreasi untuk siswa supaya bisa menyalurkan minat yang mereka inginkan. Kalau anak suka melukis, sediakan wadahnya. Karena semua anak punya keistimewaan dan tidak bisa digeneralisir,” terangnya.
Ida menegaskan setiap anak diciptakan dengan keunikan masing-masing. Sehingga sekolah diharapkan mampu menyediakan ruang bagi siswa untuk menyalurkan potensi dan kreativitas peserta didik secara positif dan berkesinambungan.
Reporter : Refki Maulana
Editor : Fuad Fauzi
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 9
Pengunjung Bulan ini : 438841
Total Pengunjung : 4103607