Sabtu, 25 Oktober 2025

“Gerigi Denish”: Inovasi Puskesmas Karangsambung Bangun Kesadaran Gigi Sehat Sejak Dini

SOSIAL   Oct 24, 2025  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 101 Kali


id12395_WhatsApp Image 2025-10-24 at 10.19.12.jpeg
INOVASI: Inovator Gerigi Denish Puskesmas Karangsambung, Kedungwaringin, drg Dyah Rahmawati dan Pratiwi Suciani membawa Flouride Varnish. foto : Fajar CQA

KEDUNGWARINGIN — Gigi sehat sering dianggap hal sepele, padahal menjadi awal dari tumbuh kembang anak yang baik. Menyadari pentingnya hal itu, Puskesmas Karangsambung menggagas inovasi pelayanan publik bernama Gerigi Denish, singkatan dari Gerakan Terpadu Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Flouride Varnish. Inovasi ini menyasar anak-anak usia sekolah dasar, dengan tujuan membangun kesadaran merawat gigi sejak dini melalui pendekatan yang edukatif dan menyenangkan.

Inovasi ini diprakarsai oleh drg. Dyah Rahmawati, bersama Pratiwi Suciani, serta didukung tim kesehatan seperti Anisa Purwanti. Lahir dari keprihatinan atas tingginya angka karies gigi di wilayah kerja Puskesmas Karangsambung, program ini menjadi langkah strategis untuk menekan prevalensi penyakit gigi dan mulut di kalangan anak-anak sekolah dasar.

drg. Dyah Rahmawati selaku Inovator menjelaskan, berdasarkan data di Kabupaten Belasi tahun 2023, sekitar 75 persen siswa SD di wilayah Karangsambung mengalami masalah gigi dan mulut. Angka ini mencerminkan kondisi yang cukup memprihatinkan, di mana sebagian besar anak belum mendapatkan perawatan rutin atau edukasi yang memadai tentang cara menjaga kebersihan gigi.

“Gerigi Denish kami rancang sebagai gerakan sadar kesehatan, bukan hanya pemeriksaan atau pengobatan. Kami ingin anak-anak memahami bahwa menjaga gigi itu bagian dari menjaga diri sendiri,” ujar drg. Dyah Rahmawati di kantornya, Puskesmas Karangsambung, Kedungwaringin, pada Jum'at, (24/10/2025).

Menurut Dyah, program ini menjadi bentuk pendidikan kesehatan yang berkelanjutan. Anak-anak diajak mengenal anatomi mulut, memahami bahaya makanan manis berlebih, hingga mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar.

"Kami ingin kebiasaan itu lahir dari kesadaran, bukan karena disuruh. Saat kesadaran sudah tumbuh, perilaku sehat akan menetap,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa gigi bukan hanya soal estetika, tetapi sangat berpengaruh pada nutrisi dan kepercayaan diri anak. Karies gigi yang dibiarkan dapat membuat anak sulit mengunyah, kehilangan nafsu makan, bahkan berisiko terhadap gangguan gizi.

“Gigi sehat artinya anak bisa makan dengan nyaman dan tumbuh optimal. Itu sebabnya kami kaitkan juga program ini dengan upaya pencegahan stunting,” jelas Dyah.

Dalam pelaksanaannya, Gerigi Denish menjadi wadah pembiasaan positif di sekolah. Anak-anak dibimbing untuk rutin menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan pasta gigi berfluorida, serta mengenali pentingnya kebersihan mulut. Mereka belajar lewat lagu, permainan, dan video pendek agar pesan kesehatan lebih mudah dipahami.

“Setiap senyum anak yang sehat adalah cermin keberhasilan kecil kami. Kalau mereka sudah bisa menyikat gigi dengan benar tanpa disuruh, berarti pendidikan kesehatan ini berhasil menanamkan kebiasaan baik yang akan mereka bawa seumur hidup.” tutur Dyah.

Sementara itu, Pratiwi Suciani, SKM, menjelaskan Gerigi Denish dirancang dengan metode yang sistematis dan melibatkan banyak pihak, mulai dari sekolah, orang tua, hingga akademisi. Program dimulai dengan skrining pengetahuan siswa dan orang tua melalui Google Form, untuk memetakan sejauh mana pemahaman mereka tentang kebersihan gigi dan mulut.

Tahap berikutnya adalah penyuluhan interaktif di sekolah. Petugas kesehatan memberikan edukasi menggunakan alat peraga dan video animasi tentang cara menyikat gigi yang benar, bahaya karies, dan pentingnya fluorida bagi enamel gigi.

"Anak-anak sangat antusias karena kami tidak mengajar seperti di kelas. Mereka kami ajak bermain sambil belajar,” kata Pratiwi.

Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan sikat gigi massal yang dipandu tenaga kesehatan. Momen ini menjadi kegiatan favorit siswa karena dilakukan bersama teman-teman mereka.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi rutinitas bulanan, bukan sekadar program seremonial,” lanjutnya.

Puncak kegiatan adalah pemberian Flouride Varnish, yaitu pengolesan zat pelindung pada permukaan gigi untuk mencegah karies. Langkah ini dilakukan dengan persetujuan orang tua melalui informed consent yang disampaikan sebelumnya. Fluorida yang digunakan bersifat aman, dan terbukti efektif melindungi gigi anak dari kerusakan.

Menariknya, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) melalui kerja sama resmi. Para akademisi berperan dalam pendampingan, pemeriksaan awal, hingga pemberian bantuan bahan medis dan edukasi bagi guru UKS di sekolah.

Dalam satu tahun pelaksanaan, hasilnya sangat signifikan. Kasus penyakit gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas Karangsambung menurun dari 75 persen menjadi 48 persen. Anak-anak kini lebih sadar pentingnya menjaga gigi, sementara orang tua lebih aktif mengontrol kebiasaan anak dalam hal kebersihan mulut dan pola makan.

“Bagi kami, ini bukan sekadar program kesehatan, tapi gerakan perubahan perilaku. Kalau sejak kecil anak-anak sudah punya kesadaran untuk menjaga gigi dan mulutnya, maka di masa depan mereka akan tumbuh menjadi generasi yang sehat, percaya diri, dan berdaya.” tutupnya.

Dia berharap inovasi ini, selain bermanfaat untuk anak-anak di wilayah kerjanya, juga bisa membawa nama baik Puskesmas Karangsambung khususnya, umumnya Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam bentuk komitmen terhadap pelayanan publik yang baik bagi masyarakat.

Reporter: Fajar CQA

Editor : Fuad Fauzi

Berita Lainnya

“Gerigi Denish”: Inovasi Puskesmas Karangsambung Bangun Kesadaran Gigi Sehat Sejak Dini
SOSIAL   Oct 24, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Camat Tambelang Gerak Cepat Tangani Rumah Roboh Akibat Angin Kencang
SOSIAL   Oct 23, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Segelas Beras untuk Lansia, Puskesmas Karang Satria Bangun Kepedulian Lewat Gerbang Sebulan
SOSIAL   Oct 23, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pemkab Bekasi Dirikan Tenda Darurat bagi Warga Terdampak Penertiban
SOSIAL   Oct 22, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik