CIKARANG PUSAT – Kabupaten Bekasi kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan olahraga nasional dengan menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Seleksi Nasional (Seleknas) atlet Squash Indonesia tahun 2025.
Acara bergengsi ini digelar dari 24 hingga 28 Juni 2025 di Gedung Squash Wibawamukti, Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat.
Kejuaraan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra (Asda 1) Setda Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, bersama Ketua Umum PB Squash Indonesia, Alvin Kennedy, Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Harry Warganegara, serta perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Dalam sambutannya, Sri Enny menyatakan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah ajang berskala nasional ini.
"Ini menjadi kebanggaan kami karena Kabupaten Bekasi dipercaya sebagai tuan rumah ajang yang berharga ini. Olahraga squash sendiri sudah menorehkan prestasi di tingkat internasional," ujarnya.
Sri Enny menegaskan bahwa Kejurnas dan Seleknas ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sarana pembinaan untuk mencari bibit-bibit unggul, mencetak karakter atlet, dan mendorong mereka meraih prestasi di kancah nasional maupun internasional.
"Semoga melalui ajang ini, akan lahir atlet-atlet squash yang tidak hanya membanggakan daerah, tetapi juga mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia. Kami berharap mereka yang hadir di sini akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2028," harap Sri Enny.
Ketua PB Squash Indonesia, Alvin Kennedy menyampaikan bahwa event ini merupakan salah satu indikator penting untuk merekomendasikan atlet kepada Komite Olimpiade Indonesia (NOC), yang Sekretaris Jenderal-nya juga turut hadir memberikan dukungan.
"Dari event ini akan lahir atlet-atlet terbaik untuk formasi SEA Games. Pada SEA Games nanti, ada nomor tunggal putra, tunggal putri, jumbo mix, dan ganda. Kita menargetkan satu medali emas," jelas Alvin.
Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki atlet putri berprestasi dari Jawa Barat dan berpotensi besar di nomor jumbo.
Pemilihan Kabupaten Bekasi sebagai lokasi Kejurnas juga bukan tanpa alasan. Alvin Kennedy memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dimana, venue yang dimiliki saat ini sangat mumpuni.
“Ada tiga venue squash terbaik yang ada di Indonesia (Bekasi, GBK, Medan), saya pikir lokasi ini sangat nyaman untuk melaksanakan Kejurnas," tuturnya.
Kejurnas kali ini istimewa karena menjadi yang pertama kalinya mempertandingkan Kelompok Umur (KU) 9, yang sebelumnya hanya dilakukan di kejuaraan daerah. Ini menunjukkan upaya PB Squash Indonesia dalam menjaring talenta sejak dini.
Dengan squash yang kini dipertandingkan di Olimpiade, Alvin optimis akan menjadi momentum besar untuk meningkatkan prestasi dan mengenalkan squash ke seluruh lapisan masyarakat.
Ketua Pelaksana Kejurnas, Endang Suranata, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 160 peserta dari 10 provinsi dari total 17 provinsi yang terdaftar di PB Squash Indonesia.
"Kegiatan ini didominasi oleh atlet yang sudah bertaraf nasional dan masuk daftar peringkat nasional. Artinya, untuk bisa mengikuti kejuaraan ini sudah melalui tahapan seleksi yang ketat," ungkapnya.
Endang menyebutkan, Kabupaten Bekasi sendiri mengirimkan tiga atlet yang lolos seleksi dan masuk dalam tim Jawa Barat untuk kelompok usia 17, yaitu Mulki, Eca, dan Putri.
"Total, Jawa Barat mengirimkan sekitar 20 atlet. Kelompok usia yang dipertandingkan meliputi U-9, U-11, U-15, U-17, U-19, U-21, U-23, dan senior, dengan berbagai kategori pertandingan seperti perorangan putra-putri, beregu putra-putri, beregu campuran, dan ganda putra-putri.
Reporter : Dani Ibrahim
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 9
Pengunjung Bulan ini : 145719
Total Pengunjung : 4102431