Senin, 19 Mei 2025

Roadshow, BPBD Gencar Sosialisasikan Pembentukan FPRB

PEMERINTAHAN   Sep 20, 2022  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 1.058 Kali


id5699_WhatsApp Image 2022-09-20 at 18.42.04.jpeg
SOSIALISASI: BPBD Kabupaten Bekasi tengah mensosialisasikan pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) di Kecamatan Muaragembong. FOTO: ISTIMEWA

MUARAGEMBONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi gencar mensosialisasikan pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) ke tiap Kecamatan.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said, pembentukan FPRB ini, karena Kabupaten Bekasi masuk daerah rawan bencana. Bentuk bencana dengan jenis bervariasi, mulai dari banjir, kekeringan, abrasi, Rob, kebakaran hingga Puting Beliung.

Selain itu, pembentukan forum tersebut merupakan amanat undang- undang. Khususnya, di daerah yang memang tingkat kerawanan bencana tinggi atau yang berpotensi akan terjadi bencana besar.

“Forum ini domainnya, urusan pra bencana atau mitigasi. Dalam rangka membuat masyarakat itu, siap siaga dalam menghadapi saat bencana itu datang,” ujarnya pada, Selasa (9/20/2022).

Muhammad Said memastikan, Tahun 2022 FPRB bisa terbentuk di 23 Kecamatan di Kabupaten Bekasi. tahapan awal, kata dia, yakni dengan melakukan roadshow ke tiap kecamatan.

Dari sejak tanggal 15 hingga 20, BPBD secara langsung melakukan sosialisasi. Sebanyak empat kecamatan sudah mulai menerima materi pembentukan FPRB. Empat kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Pebayuran, Muaragembong, Cabangbungin, dan Kedung Waringin.

“Ini baru akan terwujud. Tingkat kabupaten sudah, dan kita sekarang lagi roadshow untuk membentuk di tingkat kecamatan. Dari sejak Kamis sampai sekarang empat kecamatan sudah membentuk forum, Pertama Pebayuran, lalu Muaragembong, Cabangbungin dan hari ini di Kedungwaringin dan sudah empat kecamatan. Untuk pembentukan forum di tingkat desa, itu menjadi kewenangan tiap camat,” katanya.

Menanggapi hal itu, Camat Muaragembong, Lukman Hakim menyatakan, pembentukan FPRB di wilayahnya sangat membantu. Tidak ditampikan, baginya, Kecamatan Muaragembong menjadi salah satu yang wilayah dengan intensitas bencana alam tinggi.  Salah satunya banjir yang diakibatkan air rob dan banjir yang diakibatkan air kiriman.

Lebih lanut, kata dia, tim yang di fokuskan pada mitigasi bencana ini secara konsep sudah tersusun. Artinya, tim forum ini juga akan mengantisipasi bilamana akan terjadi suatu bencana. Namun demikian, saat bencana, tim forum ini akan menjadi yang terdepan dalam membantu masyarakat.

“Total 20 orang, mewakili semua unsur yang ada di masyarakat. saya sangat menyambut positif tim Forum ini. Terlebih intensitas bencana disini (Muaragembong.red), sejalan dengan Muaragembong yang rawan bencana. Kedepannya, semoga muara gembong bukan lagi destinasi bencana, melainkan destinasi wisata,” tutupnya. (*)

REPORTER: DANI IBRAHIM

EDITOR: TATA JAELANI

Berita Lainnya

Warga Antusias Datangi Acara Botram di Tambun Utara
PEMERINTAHAN   May 17, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pemkab Bekasi Lepas 435 Jemaah Haji Kloter 33 ke Tanah Suci
PEMERINTAHAN   May 17, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Tingginya Permintaan, Pemkab Bekasi Buka Kembali Posko Pelayanan SIP
PEMERINTAHAN   May 17, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pemkab Bekasi Tindaklanjuti Jembatan Roboh di Cibitung, Alat Berat Dikerahkan
PEMERINTAHAN   May 17, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pemkab Bekasi Perluas Infrastruktur di Serang Baru, Dorong Mobilitas dan Ekonomi Warga
PEMERINTAHAN   May 16, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik