MTQ ke-54 KABUPATEN BEKASI
BOJONGMANGU - Cabang Karya Tulis Ilmiah Qur'an (KTIQ) Putera pada MTQ ke-54 tingkat Kabupaten Bekasi yang digelar di Bojongmangu, menjadi ruang gagasan segar bagi anak-anak muda untuk menuangkannya dalam karya tulis ilmiah bertemakan Islam.
Hal ini dikemukakan Muhammad Harun Al-Rasyid dari kafilah Kecamatan Setu yang ikut membawakan tema segar bertajuk Optimalisasi zakat Produktif sebagai ikhtiar membangun dan memperkuat peradaban ekonomi umat'.
Dengan modal pengalaman pernah menjuarai Cabang KTIQ pada MTQ Kabupaten Bekasi 2018 lalu, perjuangan Harun, jauh dari kecamatan Setu ke Bojongmangu, sangat optimistis membawakan ide besar ini di hadapan para juri.
Remaja yang masih kuliah di STAI Haji Agus Salim Cikarang ini menerangkan, ide yang dia bawa ini sangat sesuai dengan isu pemulihan ekonomi yang dicanangkan pemerintah, dan upaya menghadapi isu resesi ekonomi di tahun mendatang.
"Aku lebih tertarik di tadi ya, ekonomi umat. Karena memang pemerintah juga terus menggalakkan program UMKM, juga karena saya rasa pasca pandemi ini masyarakat agak goyah bicara ekonomi mereka, khususnya umat muslim," ungkap Harun usai mempresentasikan ide-nya di depan para juri, di SDN Karangmulya 02, Desa Karangmulya, Bojongmangu, pada Selasa, (15/11/2022).
Harun mengemukakan, gagasan yang dia bawa ini secara lengkap mengatur pengelolaan zakat agar bermanfaat secara produktif untuk para mustahiq (orang-orang yang berhak menerima).
"Gagasan fikiran ini saya ungkapkan tadi, ada langkah-langkah konkret di bawahnya. Saya menuliskannya, yang menurut saya bisa menjadi rekomendasi untuk lembaga-lembaga terkait yang mengurus zakat," lanjutnya.
Ide ini menurut pengakuannya memang masih sangat sedikit yang membawakannya, terlebih di ajang MTQ ini.
Bahkan pada saat dia mempresentasikan, para juri sempat menyatakan idenya ini masih terdengar asing, karena kebanyakan peserta membawakan ide lainnya.
"Walaupun memang ide ini masih dalam pembahasan yang agak kontroversi, karena banyak yang mengatakan ke depan ini takkan berhasil. Makanya saya membawa konsep manajemen untuk meminimalisir ini," terangnya sambil tersenyum.
Intinya dari ide ini terang Harun, adalah usaha untuk menjadikan zakat agar dapat memberdayakan mustahiq, dengan tujuan menciptakan muzaki (orang yang berzakat) baru.
"Ya ide ini tujuannya agar kita bisa menciptakan muzaki-muzaki baru, dan mengurangi mustahiq. Karena dari ide ini para mustahiq dapat memiliki skill dan kemampuan sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi setelah mendapatkan zakat," kata remaja kelahiran Bekasi tahun 1998 ini.
Selain membawakan ide ini, Harun juga memiliki keinginan, jika sukses di KTIQ tingkat Kabupaten, untuk terus maju di MTQ tingkat Provinsi hingga Nasional.
Setidaknya melalui tulisannya ini, ada perwakilan anak muda dari Kabupaten Bekasi yang menyumbangkan fikirannya bagi bangsa dan agama.
"Kalau memang saya terpilih sebagai juara 1 putera KTIQ tahun ini, tingkat Kabupaten Bekasi, saya lebih siap untuk di tingkat provinsi lah, mewakili Kabupaten Bekasi," ujarnya.
Dia menilai MTQ tahun 2022 tingkat Kabupaten Bekasi ini terbilang sukses setelah menurunnya pandemi Covid -19.
"Penyelenggaraan, pelayanan dan lain-lain, hampir semua sukses lah dari tahun 2018 sampai sekarang tahun 2022 itu. Saya mengapresiasi MTQ ini sebagai salah satu event untuk menggali potensi anak-anak muda," tutupnya.
Reporter : Fajar CQA
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 7
Pengunjung Bulan ini : 150107
Total Pengunjung : 4102099