Jumat, 15 Agustus 2025

Bantu Turunkan Stunting, Disperkimtan Bangun 1.652 SPALD-S di 18 Kecamatan

PEMERINTAHAN   Aug 14, 2025  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 104 Kali


id12047_Compress_20250814_143314_4198.jpg
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi Nurchaidir. Foto : Jaja Jaelani/Newsroom

CIKARANG PUSAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) turut berkontribusi dalam penurunan angka stunting dengan melaksanakan program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S). Program ini difokuskan pada pembangunan fasilitas sanitasi, seperti jamban atau WC, di rumah-rumah warga guna meningkatkan kebersihan lingkungan.

Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nurchaidir, mengatakan, pembangunan jamban rumah tangga diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi melakukan Buang Air Besar (BAB) sembarangan, terutama di kawasan bantaran sungai.

“Dengan terbangunnya jamban atau WC, sanitasi lingkungan rumah menjadi lebih baik. Masyarakat diharapkan menjaga kebersihan dan terhindar dari lingkungan yang tidak sehat,” ujarnya usai kegiatan Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Command Center Diskominfosantik, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Rabu (13/8/2025).

Menurut Nurchaidir, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan penurunan angka stunting. Ia menyebut, penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi sebesar 5 persen dalam beberapa tahun terakhir merupakan salah satu capaian dari kerja bersama antar-stakeholder.

“Kalau tidak berkolaborasi, tentu hasilnya tidak akan signifikan seperti ini,” tegasnya.

Nur Chaidir menyebutkan, pada tahun 2025, Disperkimtan mengalokasikan pembangunan 1.652 unit SPALD-S yang tersebar di 18 kecamatan. Dari jumlah tersebut, 782 unit bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi dan 870 unit dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN.

Untuk APBD, seluruh unit telah rampung dibangun, sementara pengerjaan dari DAK masih berlangsung. Pihaknya menargetkan penyelesaian seluruh pembangunan fasilitas SPALD-S pada November atau Desember 2025.

Nurchaidir menambahkan, data kebutuhan pembangunan jamban akan disesuaikan dengan hasil surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, agar intervensi tepat sasaran.

Terkait wilayah yang masih ditemukan perilaku BAB sembarangan, ia menyebut kawasan bantaran kali menjadi lokasi yang paling sering ditemukan kasus tersebut. Namun, seiring pembangunan SPALD-S, kebiasaan tersebut mulai berkurang.

“Sekarang orang sudah malu buang air sembarangan di jamban terbuka. Sudah mulai sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya.

Reporter : Fajar CQA

Editor      : Yus Ismail

 

Berita Lainnya

Bantu Turunkan Stunting, Disperkimtan Bangun 1.652 SPALD-S di 18 Kecamatan
PEMERINTAHAN   Aug 14, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pemkab Bekasi Dukung Gerakan Pangan Murah Polres Metro Bekasi
PEMERINTAHAN   Aug 14, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Wakil Bupati Bekasi Pimpin Apel Besar Hari Pramuka ke-64 di Buper Karangkitri
PEMERINTAHAN   Aug 14, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Museum Gedung Juang Tambun Selatan Sajikan Wisata Sejarah Digital Gratis
PEMERINTAHAN   Aug 14, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Dua Inovator dari RSUD Cabangbungin Masuk sebagai Kandidat PNS Berprestasi Jawa Barat 2025
PEMERINTAHAN   Aug 14, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik