Senin, 24 November 2025

12 Peserta KTIQ Tampilkan Gagasan Kritis dan Kontekstual Berbasis Al-Qur’an

UMUM   Nov 19, 2025  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 187 Kali


id12510_WhatsApp Image 2025-11-19 at 18.44.30.jpeg
MTQH : Sebanyak 12 peserta mengikuti lomba Cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) pada MTQH ke-57 tingkat Kabupaten Bekasi tahun 2025, berlangsung di Aula Gedung PKK dan DWP Kabupaten Bekasi, Kompleks Pemda Bekasi, Cikarang Pusat, pada Rabu, (19/11/2025). Foto : Refki Maulana

CIKARANG PUSAT – Cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) pada MTQ Kabupaten Bekasi ke-57 tahun ini hanya diikuti 12 peserta dari total 23 kecamatan. Meski demikian, cabang ini tetap menampilkan beragam gagasan kritis dan kontekstual yang dituangkan para peserta dalam karya ilmiah mereka.

Dewan Hakim KTIQ, H. Anen Sutianto, menjelaskan bahwa KTIQ merupakan cabang yang membutuhkan kompetensi khusus, baik dalam kemampuan menulis maupun pemahaman terhadap Al-Qur’an. Karena itu, tidak semua kecamatan mampu mengirimkan peserta. “Memang pesertanya belum cukup dari seluruh kecamatan, karena tingkat kesulitan KTIQ ini tidak sederhana,” ujarnya saat ditemui usai penilaian di Aula Gedung PKK dan DWP Kabupaten Bekasi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Rabu (19/11/2025).

Anen menerangkan, KTIQ tidak semudah cabang MTQ lainnya karena peserta harus menguasai metodologi penulisan ilmiah, memahami tafsir keagamaan, serta mampu membaca konteks sosial secara komprehensif. “Minimal dia mahasiswa. Dia harus paham alur penulisan ilmiah, mengerti tafsir, dan mengerti kondisi nyata di lapangan,” tambahnya.

Pada tahun ini, KTIQ mengangkat dua tema besar yang relevan secara nasional, yakni cinta dan spiritualitas yang sejalan dengan gagasan kurikulum cinta dari Kementerian Agama, serta ekologi untuk kemaslahatan bersama yang mendorong hadirnya gagasan ekoteologi dalam perspektif Islam.

Menurut Anen, tema cinta dipahami bukan hanya dalam makna literal atau emosional, tetapi sebagai wujud nilai rahmatan lil alamin yang mendorong terbangunnya peradaban berbasis kasih dan kemanusiaan. Sementara tema ekologi memberikan ruang bagi peserta untuk menelaah kembali hubungan manusia dengan alam melalui nilai-nilai ketuhanan.

Meski jumlah peserta tidak banyak, kualitas karya dinilai meningkat dari tahun ke tahun. Seluruh peserta tampil dengan perspektif kritis, kontemporer, dan relevan dengan kondisi masyarakat. “Secara overall bagus, kritis, dan analisisnya lumayan tajam,” jelas Anen menanggapi gagasan yang disampaikan peserta.

Sejumlah peserta mengangkat topik ekoteologi pembangunan di Kabupaten Bekasi, sementara yang lain menyoroti pentingnya etos kerja yang dikaitkan dengan nilai-nilai Qurani. Anen menilai bahwa gagasan tersebut dapat menjadi referensi bagi pembangunan daerah yang lebih religius dan berkelanjutan.

Dalam proses penilaian, juri berfokus pada orisinalitas gagasan, kekuatan teori, serta keterpaduan antara teks Al-Qur’an, literatur ilmiah, dan realitas sosial. “Tulisan itu harus menjadi khazanah keilmuan, bukan sekadar memenuhi syarat lomba,” tegasnya.

Menutup penjelasannya, Anen berharap seluruh kecamatan dapat mengirimkan delegasi pada tahun-tahun mendatang agar ragam gagasan semakin kaya dan kompetisi semakin sehat. “Harapannya semakin banyak yang ikut, karena tradisi menulis ini penting untuk masa depan keilmuan kita,” tutupnya.

Reporter : Fajar CQA

Editor : Fuad Fauzi

Berita Lainnya

Kecamatan Sukatani Sukses Sabet Juara Umum MTQH Kabupaten Bekasi Ke-57
UMUM   Nov 21, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Tutup MTQH Ke-57 Kabupaten Bekasi, Pj Sekda Berharap Nilai-nilai Qurani Hidup 
UMUM   Nov 21, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
60 Peserta Cabang Tilawah Tampilkan Kemampuan Terbaik pada MTQH ke-57 Kabupaten Bekasi
UMUM   Nov 20, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Kafilah Bojongmangu Tampil Percaya Diri di Arena MTQH ke-57 Kabupaten Bekasi
UMUM   Nov 19, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
KTIQ Dorong Tradisi Literasi Qurani untuk Melawan Hoaks dan Krisis Sosial
UMUM   Nov 19, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik