Selasa, 24 Juni 2025

Tiga Alasan Lubang Biopori Bisa Mencegah Terjadinya Banjir

PEMERINTAHAN   Nov 15, 2020  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 14.281 Kali


90IMG_20201115_231144.JPG


Pekan Gotong Royong Bekasi Bebas Banjir

CIKARANG PUSAT - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja telah mencanangkan Pekan Gotong Royong Bekasi Bebas Banjir, pada Sabtu (14/11/20). Gerakan serentak ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir di musim penghujan tahun ini.

Selain menyerukan dimulainya gerakan bersih-bersih lingkungan di seluruh penjuru Kabupaten Bekasi, Bupati Eka juga mencanangkan pembuatan Sejuta Lubang Biopori untuk membantu resapan air di musim hujan.

Sering kali, banjir terjadi karena sistem drainase yang tidak baik, terutama di daerah padat penduduk, daya serap air berkurang karena luas tanah yang semakin minim dan semakin banyaknya tanah yang tertutup beton.

Karena itu diperlukan solusi untuk meminimalisir terjadinya banjir akibat tingginya curah hujan. Salah satunya melalui pembuatan Lubang Biopori atau Lubang Resapan Biopori (LRB).

Berikut ini 3 alasan kenapa lubang resapan Biopori bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi banjir.

1. Mempercepat Penyerapan Air Hujan.

Lubang resapan biopori dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah. Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.

2. Meningkatkan Kapasitas Tanah Menampung Air.

Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.

3. Bisa Dibuat di Lahan Terbatas.

Lubang Biopori bisa dibuat di berbagai jenis lahan asalkan lahan tersebut berada pada area terbuka yang terkena air hujan, seperti di halaman rumah, sekitar pepohonan, tempat parkir dan tempat terbuka lainnya.

Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan membuat lubang resapan biopori, maka jumlah air hujan yang segera masuk ke tanah akan banyak sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. (**)

Source : DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa.

Reporter : Muh Ikbal

Editor : Yus Ismail

Berita Lainnya

Kabupaten Bekasi Raih Peringkat 2 Terbaik MTQH ke-39 tingkat Jawa Barat
PEMERINTAHAN   Jun 22, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Kolaborasi Perangkat Daerah, Botram Tambun Selatan Diserbu Ribuan Masyarakat
PEMERINTAHAN   Jun 21, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Kelurahan Jatimulya Tertibkan Puluhan Bangli dan Percepat Perbaikan Drainase
PEMERINTAHAN   Jun 21, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Abdi Nagri Nganjang ka Warga, KDM : Kabupaten Bekasi Harus Bebas Kumuh dan Banjir
PEMERINTAHAN   Jun 21, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Camat Cibitung Sambut Antusias KDM dan Program Abdi Nagri Nganjang Ka Warga
PEMERINTAHAN   Jun 20, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik