PEBAYURAN - Dengan adanya normalisasi saluran irigasi sekunder yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas SDABMBK, para petani di wilayah Pebayuran menyambut antusias dan merasakan manfaatnya, sehingga lahan pertanian seluas 70 hektar di Desa Karangharja bisa terairi dengan lancar.
Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Desa Karangharja, Suhandi menjelaskan, tersumbatnya saluran irigasi sekunder disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya penyempitan dan pendangkalan tanggul serta banyaknya sampah eceng gondok yang menyangkut di sepanjang aliran irigasi sekunder.
"Sebelum adanya normalisasi, Desa Karangharja itu membutuhkan garapan air kurang lebih 70 hektar. Nah setelah adanya normalisasi di BKG 26 sampai 28, air mengalir sampai sekarang sehingga petani yang membutuhkan untuk garapan air sedang dikerjakan dan terima kasih atas kerjasamanya dari berbagai pihak," ujarnya pada Senin (09/10/2023).
Dirinya memastikan, lewat normalisasi ini, ketersediaan air bagi kebutuhan pertanian dapat tercukupi hingga massa panen. Karena para petani di Desa Karangharja rata-rata menggunakan padi varietas berumur pendek yakni M 70 D berusia 70 hari.
"Untuk sekarang ini kalau di BKG 34 sampai 37 padi itu umurnya kurang lebih sudah 40 hari, di BKG 38 umur 30 hari cuma di BKG 39 ujung yang sekarang sedang dalam penggarapan," terangnya.
Dia berharap, pertanian di wilayahnya dapat berjalan lancar dan maksimal sehingga berdampak pada kesejahteraan dan penghidupan para petani. Mengingat Kecamatan Pebayuran merupakan salah satu lumbung padi pada di Kabupaten Bekasi, terutama pada Desa Karangharja yang 90 persen mayoritas warganya merupakan para petani.
"Setelah adanya normalisasi masyarakat seneng banget, nah karena bertani, nyawah dan sekarang airnya ada mereka (para petani) sungguh sangat senang," ungkapnya.
Selaras dengan hal tersebut, Ketua Kelompok Tani 11 Desa Karangharja, Tohid (41) mengaku bersyukur atas upaya normalisasi saluran irigasi sekunder yang telah dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi bersama Pemerintah Kecamatan dan stakeholder terkait lainnya. Dalam merespon cepat penanganan permasalahan air untuk mendukung aktivitas pertanian.
Menurutnya, ketersediaan air sangat berpengaruh besar bagi sektor pertanian, karena dengan pasokan air yang cukup dapat meningkatkan target surplus produksi pertanian.
"Alhamdulillah terutama Kelompok Tani 11 udah mulai fase pembuahan dan air juga masih mengalir untuk mencukupi, cukup lah untuk kelompok tani ini," ungkapnya.
Diperkirakan, lanjutnya, massa panen padi akan bertumbuh sekitar 40 hari ke depan. Diharapkan pada tahun ini pertanian di wilayah Pebayuran dapat meningkatkan keberhasilan panen maupun produksinya.
"Ya, harapan kami di tahun ini Petani bisa merasakan keberhasilan, artinya dengan kerjasama yang telah kita bina ini, Petani bisa menikmati hasil yang memuaskan. Karena pada dasarnya para anggota petani kami penunjang ekonominya dari hasil taninya dan mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonomian warga tani," tutupnya.
Reporter : Refki Maulana
Editor : Fuad Fauzi
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 126762
Total Pengunjung : 4102490