Asep Saepulloh Terpilih sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bekasi

BUDAYA   Nov 2, 2022  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 1.818 Kali

---

CIKARANG UTARA - Asep Saepulloh, M.Pd, terpilih sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bekasi periode 2022-2027. Dipilihnya Asep Saepulloh yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi ini berlangsung di Hotel Ibis Jababeka Cikarang, pada Rabu (02/11). 

Wakil Ketua II Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bekasi, Ahmad Djaelani mengatakan, selama ini kepengurusan Dewan Kebudayaan sudah terisi, hanya saja belum ada yang menduduki posisi ketua. 

"Alhamdulillah, dalam musyawarah hari ini, kami sepakat Pak Asep Saepulloh menjadi Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bekasi," terangnya. 

Ahmad Djaelani menjelaskan, ada beberapa pertimbangan dari pengurus Dewan Kebudayaan Kabupaten Bekasi menunjuk Asep Saepulloh sebagai ketua. 

"Kami mencari sosok birokrat senior sekaligus akademisi. Selain itu, Pak Asep dinilai dapat memahami dan mengkolaborasikan dua patron kebudayaan besar di Kabupaten Bekasi, yakni Sunda dan Betawi," katanya. 

Djaelani menyampaikan, kepengurusan Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bekasi tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) dari Pj Bupati Bekasi. 

"Ya, secepatnya kita akan menggelar rapat kerja, percepatan agenda ini sesuai dengan arahan dari Pak Pj Bupati Bekasi," katanya. 

Ahmad Djaelani mengatakan, Dewan Kebudayaan merupakan organisasi resmi di bidang budaya yang diresmikan oleh pemerintah daerah, sesuai dengan UU No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. 

"Jadi semua daerah di Indonesia harus punya Dewan Kebudayaan, termasuk di Kabupaten Bekasi," terangnya. 

Djaelani mengungkapkan, Dewan Kebudayaan ke depan mempunyai banyak program, salah satunya menggali identitas lokal Kabupaten Bekasi yang nantinya akan dijadikan tugu atau gapura batas wilayah. 

"Kami berharap ke depan Dewan Kebudayaan dapat mengkolaborasikan seluruh aspek dan elemen kebudayaan di Kabupaten Bekasi. Karena cakupan kebudayaan itu sangat luas, bukan hanya sebatas kesenian, ada juga sastra lisan, teknologi tradisional, termasuk situs dan cagar budaya," terangnya. 

Reporter : Andre M Jafar

Editor      : Yus Ismail