MENGULIK KAKAK BERADIK MUDIK DENGAN SEPEDA KE WONOGIRI
Suara klakson memekakan telinga dan antrian panjang kerap mewarnai sejumlah lampu merah di Jalan Negara atau Pantura. Tak urung para pemudik dari Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya yang menuju Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya kerap saling bersenggolan kecil. Meski begitu mereka tak menghiraukannya yang penting mereka bisa mudik dan sampai di kampung halaman yang menjadi tujuannya.
ENDAR RAZIQ - Cikarang Utara
BAGI sebagian besar masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lebaran merupakan hal biasa menggunakan transportasi umum seperti kereta api, bus maupun pesawat. Selain itu ada juga yang menggunakan transportasi pribadi seperti mini bus, ataupun sepeda motor.
Berbeda dengan Khomsan dan Huda, dua kakak beradik asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang merantau di Kota Tangerang. Mereka memiliki cara unik untuk pulang kampung atau mudik dengan mengendarai sepeda jenis mountain bike (MTB) dengan jarak yang bakal ditempuh sekitar 600 KM jauhnya demi merayakan lebaran atau hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halamannya.
Mereka berdua tampak riang dan menikmati perjalanan mudiknya bahkan sempat berswafoto saat melintasi jalur arteri pantura di wilayah Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada Rabu, (27/04/2022) dini hari.
Salah satu pemudik sepeda Huda mengatakan akan memakan waktu selama empat hingga lima hari perjalanan untuk sampai di kampung halamannya, Ia mengambil rute jalur pantura hingga Kota Semarang untuk selanjutnya mengarah ke selatan melewati Boyolali ke arah Kota Solo untuk kemudian sampai di Wonogiri.
Untuk itu ia sudah merencanakan dengan persiapan yang matang termasuk mengatasi hal-hal tak terduga saat berkendara dengan peralatan sepeda yang lengkap.
"Biasanya mudik pakai motor atau mobil mau nyobain suasana mudik naik sepeda selain itu juga nyari pengalaman baru, kami sudah persiapan fisik dan sepeda di service dulu sebelum berangkat juga bawa ban serep sama alat untuk tambal ban," ujarnya kepada bekasikab.go.id.
Disampaikannya mereka berdua memilih melakukan perjalanan mudiknya pada sore hari hingga dini hari dan beristirahat di rest area juga SPBU yang berada di jalur pantura untuk menghemat biaya perjalanan mudiknya.
"Kami mulai perjalanan bersepeda mulai sore hari sekitar abis ashar mulai start berangkat sampai pagi lalu istirahat dan nanti abis ashar dilanjut berangkat lagi, memilih perjalanan malam biar bisa puasa dan shalat taraweh saat dijalan," ujar Huda.
Keduanya tidak merasa khawatir saat berkendara menggunakan sepeda pada malam hari karena kendaraan miliknya sudah dilengkapi lampu penerangan, sehingga nantinya bisa sampai ketempat tujuan di Wonogiri Jawa Tengah dan bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.
"Yang penting sepeda ini sudah ada lampunya depan dan belakang sudah kelihatan kendaraan lain yang melintas, mudik lebaran kali ini selain sebagai pengalaman juga karena tahun sebelumnya tidak diperkenankan mudik oleh pemerintah," terangnya. (*)
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 7
Pengunjung Bulan ini : 150030
Total Pengunjung : 4102022