CIKARANG PUSAT – Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi menargetkan pembangunan Bendung Sungai Hulu (BSH-0) di Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) rampung pada November 2025. Bendung ini akan mengalirkan air ke saluran sekunder Kali Srengseng Hilir dan menyuplai kebutuhan irigasi bagi lahan pertanian seluas 7.252 hektare di wilayah utara Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, mengatakan pembangunan bendung ini menjadi solusi atas kekeringan yang kerap terjadi saat musim kemarau. Lokasi bendung berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, berbatasan dengan Desa Kalijaya (Cikarang Barat) dan Desa Karang Asih (Cikarang Utara).
“Fokus kami menangani kekeringan yang menjadi aspirasi petani wilayah utara. Selama ini, air tidak sampai ke hilir saat kemarau. Pemkab Bekasi dan BBWS Citarum telah menyepakati pembagian tanggung jawab melalui nota kesepahaman,” ujar Henri, Senin (5/5/2025).
Henri menjelaskan bahwa selama ini saat kemarau petani di utara secara swadaya membendung aliran air menggunakan beronjong batu dan cerucuk bambu agar debit air mengalir ke saluran sekunder Srengseng, Pembangunan Bendung BSH-0 sempat tertunda selama dua bulan karena proses penertiban dari pihak Satpol-PP baru bisa dilaksanakan pada 16 April 2025 terhadap bangunan liar yang berdiri di atas lahan negara.
“Setelah pembangunan bendung selesai, petugas akan mengatur debit air melalui sistem intake sesuai kebutuhan pasokan air, Proses penertiban oleh Satpol PP dilakukan secara bertahap dengan sosialisasi dan pembongkaran,” tambahnya.
Selain pembangunan bendung, Dinas SDABMBK juga akan merehabilitasi Jembatan Hulu CBL yang menghubungkan Desa Sukajaya dan Desa Kalijaya. Namun, pelaksanaannya ditunda agar tidak mengganggu proses pembangunan bendung.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Agung Mulya, menyatakan pembangunan bendung akan diawali dengan pembuatan saluran pengelak yang menyodet aliran Kali Cikarang. Saluran ini akan dilengkapi dengan steel sheet pile untuk mengalihkan air selama pekerjaan berlangsung.
“Di lokasi bendung juga akan dibangun ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai taman serta fasilitas pengangkut sampah. Kami juga akan memasang cofferdam untuk menahan air selama proses konstruksi,” ujar Agung.
Perwakilan Gerakan Petani Utara, Aris Sukadam, mengapresiasi pembangunan Bendung BSH-0. Ia menyatakan bahwa infrastruktur tersebut telah lama dinantikan petani, khususnya setelah musim kemarau ekstrem pada 2024 menyebabkan gagal tanam di berbagai wilayah.
“Kami bersyukur akhirnya pembangunan dimulai. Selama ini kami bergotong-royong membendung air secara manual agar sawah tetap terairi,” katanya.
Kali Srengseng mengalir sepanjang 38 kilometer melintasi tujuh kecamatan diantaranya Karangbahagia, Sukatani, Tambelang, Sukawangi, Sukakarya, Cabangbungin, dan Muaragembong.
Reporter : Endar Raziq
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 150061
Total Pengunjung : 4102053