Minggu, 04 Mei 2025

Angka Stunting Kabupaten Bekasi Tahun 2022 Turun 3,7 Persen

PEMERINTAHAN   Feb 23, 2023  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 2.948 Kali


id6721_Compress_20230223_210210_0041.jpg
SOSIALISASI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING : Pj Bupati bekasi Dani Ramdan menghadiri sosialisasi percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Bekasi tahun 2023 di Aula KH. Noer Alie, Kantor Bupati Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, Kamis (23/02/2023). FOTO : BAYU AJI SANTOSO/NEWSROOM DISKOMINFOSANTIK.

CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan angka kasus stunting terus menurun hingga mencapai angka terendah, seiring dengan upaya penanganan dan pencegahan yang terus dilakukan.

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, sesuai dengan perintah Presiden kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, yakni harus menekan angka prevalensi stunting maksimal 14 persen di tahun 2024.

"Alhamdulillah, angka stunting di Kabupaten Bekasi dari tahun 2021 ke 2022 turun 3,7 persen dari 21 persen turun ke 17 persen. Jadi kita masih ada target 3 persen, untuk bisa turun ke 14 persen tahun depan," kata Dani Ramdan usai Rapat Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Bekasi tahun 2023 di Aula KH. Noer Alie, Kantor Bupati Bekasi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kamis (23/02/2023).

Adapun upaya pemerintah daerah terhadap pencegahan stunting, lanjut Dani, yakni bekerjasama dan berbagi tugas dengan semua pihak, terutama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB), Puskesmas dan Kantor Urusan Agama (KUA).

“Pencegahan sendiri banyak di KUA karena semua yang akan nikah ke KUA. Nanti, disana akan menerima penyuluhan Pra Nikah. Dimana, pada penyuluhan pernikahan itu, kita meminta pada KUA bekerjasama dengan Puskesmas untuk mengecek apakah calon pengantin perempuannya anemia atau tidak. Karena salah satu penyebab stunting itu kalau ibu hamil mengalami anemia atau kurang darah," terangnya.

Dani menuturkan, apabila calon pengantin perempuannya terdeteksi kurang darah, maka harus diperiksa ke Puskesmas untuk diberi pil penambah darah secara gratis.

"Sehingga ketika dia mengalami kehamilan dalam kondisi siap dan sehat," ujarnya.

Disamping itu, lanjut Dani, pihak Puskesmas akan mengajarkan mengenai pola konsumsi atau pola makan, baik selama kehamilan maupun selama anak balita.

"Itu menjadi kunci dari pencegahan stunting,” tegasnya.

Adapun penanggulangan bagi anak yang sudah terkena sunting, kata dia, hal itu menjadi prioritas lainnya bagi Puskesmas dan BPPKB melalui Posyandu di bawahnya.

"Agar nanti diberi makanan tambahan, kemudian ASI eksklusif dan juga pemeriksaan kesehatan lainnya," tukasnya.

Reporter : Dani Moses
Editor      : Yus Ismail

Berita Lainnya

Disdukcapil Kembali Genjot Pelayanan Botram di Pebayuran
PEMERINTAHAN   May 3, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Kehadiran Peserta Tes PPPK Kabupaten Bekasi Capai 99 Persen
PEMERINTAHAN   May 1, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Sekda Kabupaten Bekasi Tinjau Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2 di Kantor BKN Pusat
PEMERINTAHAN   May 1, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Peringati Hari Buruh 2025, Bupati Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK untuk Pencatatan Kontrak Kerja
PEMERINTAHAN   May 1, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Kepala Kemenag Bekasi: Kesehatan Jadi Kunci Kemabruran Haji
PEMERINTAHAN   May 1, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik